Tuberkulosis Lebih Mematikan dari Virus Corona?

Tuberkulosis Lebih Mematikan dari Virus Corona?

Hingga 24 Maret 2020, Indonesia telah mengkonfirmasi 579 status positif virus corona. C’Lifers, kamu bisa berkontribusi mengurangi penyebaran virus corona dengan meminimalisir kegiatan di luar rumah dan tetap menjaga kebersihan dan kesehatan. Tanpa mengesampingkan kewaspadaan kita akan COVID-19, tahukah kamu ada penyakit menular yang banyak diderita orang Indonesia bahkan dianggap lebih mematikan dari virus corona? Jawabannya adalah tuberkulosis. 

Tuberkulosis atau TBC adalah penyakit menular yang cenderung banyak dialami masyarakat Indonesia. Dengan angka 67.000 kematian per tahun, penyakit ini menjadi masalah yang belum dapat terselesaikan sampai sekarang. Hari Tuberkulosis Sedunia ini menjadi momen yang tepat untuk meningkatkan kesadaran kita akan bahaya penyakit ini. Kita cek fakta yang dirangkum dari WHO dan alodokter.com seputar tuberkulosis yuk, C’Lifers!

 

1. Sebanyak 1,5 juta orang meninggal dunia karena TBC di tahun 2018. Penyakit ini pun termasuk dalam 10 besar penyebab kematian secara global.

2. Tuberkulosis dapat menyerang orang dewasa yang sedang dalam masa paling produktif mereka. Namun, semua orang dari semua rentang usia berisiko terserang tuberkulosis. WHO juga menyebutkan bahwa lebih dari 95 kasus tuberkulosis terjadi di negara-negara berkembang.

3. Gejala yang umumnya dialami adalah batuk darah, sakit dada, lemas, penurunan berat badan, demam, dan berkeringat di malam hari.

4. Tuberkulosis lebih sulit didiagnosa dalam tubuh anak-anak.

5. TBC dapat disembuhkan jika penderitanya mengonsumsi obat dalam kurun waktu tertentu. Umumnya, penderita perlu minum beberapa jenis obat selama 6 bulan.

6. Ada beberapa kelompok orang yang lebih rentan tertular TBC, seperti orang yang tinggal di pemukiman padat dan kumuh, petugas medis yang sering berhubungan dengan penderita TBC, lansia dan anak-anak, pengguna narkotika, pecandu alkohol, perokok, penderita penyakit ginjal stadium lanjut, serta orang dengan kekebalan tubuh yang lemah.

7. Kuman atau bakteri penyebab TBC menyebar di udara lewat percikan ludah penderita. Namun, penularan TBC tidak semudah penularan flu. Kuman penyebab TBC dapat berkembang menjadi aktif jika daya tahan tubuh orang tersebut melemah.

 

Sobat C’Lifers bisa melakukan pencegahan penyakit TBC dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan serta membiasakan diri dengan pola hidup sehat.

Mengingat pengobatan TBC yang membutuhkan waktu minimal 6 bulan dengan biaya yang tak sedikit, sebaiknya kamu mulai memanfaatkan perlindungan asuransi agar kamu nggak perlu bingung memikirkan biaya pengobatannya. Percayakan urusan proteksi kesehatanmu pada Ciputra Life!

Selamat Hari Tuberkulosis Sedunia.

 

 

#Harap berhati-hati dengan penipuan yang mengatasnamakan Ciputra Life 
#PT. Asuransi Ciputra Indonesia terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan